Alzier: Bedakan Suap dan Pemerasan, Hentikan Praktik Kotor Oknum LSM-Ormas

foto : 2 oknum LSM Diduga Melakukan Pemerasan R Dan W Di tangkap OTT Polda Lampung.

 

Bandar Lampung – Fenomena suap dan pemerasan kembali jadi sorotan publik, tokoh masyarakat Lampung, Alzier Dianis Thabranie, menegaskan pentingnya memahami perbedaan dua tindak pidana tersebut. Pesan ini relevan, karena selama ini kerap terjadi kekeliruan dalam memandang siapa pelaku dan siapa korban.

Suap, jelas Alzier, terjadi karena adanya kesepakatan. Pemberi dan penerima sama-sama mendapat keuntungan ilegal. Misalnya, kontraktor yang menyerahkan uang pelicin kepada pejabat ASN untuk mengamankan proyek. Praktik ini harus diberantas, dan hukum wajib menjerat kedua belah pihak.

Sementara pemerasan berbeda. Di sinilah banyak oknum LSM maupun Ormas memainkan peran kotornya. Dengan dalih mengawasi atau membela kepentingan rakyat, mereka justru menjadikan isu sebagai alat tekan. Ancaman demo, pemberitaan yang dilebih-lebihkan, hingga intimidasi agar memperoleh proyek atau uang, itulah pemerasan.

Dalam konteks ini, ASN yang dipaksa menyerahkan uang justru adalah korban, bukan pelaku. Aparat penegak hukum seharusnya melindungi korban sekaligus menindak tegas pemeras.(Tim-Red)